Ketua Partai Buruh Said Iqbal mengatakan Partai Buruh bersama organisasi serikat pekerja akan menggelar aksi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bundaran HI dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional 1 Mei 1 Mei 2022 untuk memperingatinya.
“Ada tiga isu yang akan diangkat buruh selama aksi di kantor KPU, yakni pemilu yang jujur dan adil, rasionalisasi kebijakan moneter dalam pemilu, dan memastikan pemilu berlangsung pada 14 Februari 2024,” pada konferensi pers finteabge online, Jumat, 29 April 2022.
Dia mengatakan organisasi serikat pekerja akan mengadakan kampanye dua kegiatan pada May Day. Kegiatan pertama adalah aksi kerja di kantor KPU, Komisi Pemilihan Umum. Kenapa partai buruh dan organisasi serikat pekerja memilih KPU sebagai tempat aksi karena ada tiga pertimbangan,” ujarnya.
Dikatakannya, tahun 2024, lebih tepatnya 14 Februari 2024, merupakan tahun diselenggarakannya pemilihan umum yang demokratis, baik pemilihan presiden maupun pemilihan umum. Pemilihan presiden dan parlemen, khususnya DPR RI, penting bagi buruh karena buruh sudah tahu politik.
Ia menilai banyak produk kebijakan yang dikeluarkan Presiden dan DPR cenderung merugikan buruh, terakhir pemilu DPR dan pemerintah pada pemilu terakhir 2019 yang menguntungkan buruh.
Outsourcing berlangsung seumur hidup. Ini adalah eksekusi. Upahnya murah, pekerja tidak mendapat upah selama tiga tahun berturut-turut, daya beli pekerja turun 30 persen, upah riil turun 30 persen,” katanya.
Said menyinggung hak-hak pekerja yang mengambil cuti haid dan cuti melahirkan. Tidak jelas apakah gaji itu dibayar atau tidak. Jam kerja yang sangat fleksibel, karyawan yang terus dikontrak ulang dan hal-hal lain yang merugikan para pekerja,” ujarnya.
Dia merinci bahwa semua keputusan ini dikenal sebagai Omnibus Law, Hukum Penciptaan Lapangan Kerja. “Siapa yang memutuskan? DPR dan pemerintah. Presiden yang memimpin pemerintahan. Makanya pemilu itu penting,” kata Said.
Karena itu, Partai Buruh akan memastikan pemilihan umum pada 14 Februari 2024 berlangsung dengan baik, jujur, dan adil.
Pemilu yang tidak jujur dan adil tentu akan mempengaruhi kemenangan partai oligarki yang akan dikuasai oleh pemilik modal (bukan buruh),” katanya.
Sedangkan untuk aksi kedua di Bundaran HI, Said mengatakan beberapa peserta aksi akan membawa sejumlah masalah. Antara lain, tuntutan kepada pemerintah untuk menurunkan harga bahan-bahan pokok seperti minyak goreng, daging dan lain-lain, serta perhitungan kenaikan harga BBM dan gas cair 3 kilogram ke omnibus gitsespl to the arbeaffegesetz to. para ulama.